Perempuanmemiliki peran serta kedudukan yang sama dengan laki-laki. Tapi tidak mudah bagi perempuan untuk menjadi seorang pemimpin, banyak hambatan yang ditemui oleh perempuan, namun dibalik semua itu terdapat peluang-peluang untuk menjadi pemimpin. Maka penelitian ini mengakaji apa saja yang menjadi peluang dan
Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Bagaimana Cara Menjadi Pemimpin yang Efektif? Berikut Tipsnya Bagaimana Cara Menjadi Pemimpin yang Efektif? Berikut Tipsnya Jika Anda baru dalam peran kepemimpinan atau manajerial, penting untuk memaksimalkan potensi Anda dengan menjadi pemimpin yang efektif. Untuk melakukan ini, Anda perlu memahami kualitas dan langkah-langkah yang diperlukan untuk menemukan kesuksesan dalam peran ini. Ketika Anda meluangkan waktu untuk berinvestasi dalam prosesnya, itu dapat membantu Anda dan tim Anda mencapai tujuan tim dan perusahaan. Dalam artikel ini, kami menjelaskan manfaat kepemimpinan yang efektif dan menguraikan langkah-langkah untuk menjadi pemimpin yang efektif. Apa Manfaat dari Kepemimpinan yang Efektif? Kepemimpinan yang efektif memberikan berbagai manfaat bagi karyawan dan perusahaan secara keseluruhan. Tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja, tetapi juga dapat membantu pencapaian tujuan. Berikut adalah beberapa keuntungan tambahan dari kepemimpinan yang efektif Membangun kepercayaan Peran kepemimpinan memberi Anda beberapa peluang untuk konsisten dan mendukung. Hal ini dapat menyebabkan rasa percaya secara keseluruhan dalam tim Anda. Misalnya, ketika Anda telah membuktikan diri Anda sebagai seorang pemimpin yang efektif, anggota tim Anda lebih mungkin untuk datang kepada Anda dengan tantangan yang mungkin mereka hadapi. Ini dapat membantu mencegah masalah di kemudian hari dan membangun rasa saling menghormati. Mendorong karyawan Sebagai seorang pemimpin, Anda dapat memberikan bimbingan dan dukungan kepada tim Anda. Hal ini dapat memotivasi mereka untuk melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka. Ketika mereka melakukan ini, tingkat produktivitas mereka meningkat yang berkontribusi pada pencapaian tujuan tim dan perusahaan. Meningkatkan komunikasi Posisi Anda sebagai pemimpin dapat membantu Anda menciptakan komunikasi yang sehat dan terbuka di dalam tim Anda yang dapat membangun fondasi yang langgeng untuk dialog di masa depan. Hal ini dapat menyebabkan pemahaman yang lebih besar dan produktivitas dalam perusahaan. Membangun semangat Ketika Anda termotivasi dan memiliki sikap positif, itu dapat membantu tim Anda merasa lebih optimis tentang tugas mereka sendiri. Lingkungan kerja yang positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dan semangat tim yang diperbarui secara keseluruhan. Baca juga Bagaimana Cara Menghentikan Micromanaging dalam Manajemen Bisnis? Bagaimana Cara Menjadi Pemimpin yang Efektif? Ketika Anda memasuki peran seorang pemimpin, Anda perlu memahami cara terbaik untuk menavigasi peluang baru ini. Semakin banyak waktu dan usaha yang Anda investasikan pada posisi tersebut sejak awal, semakin sukses Anda dan tim Anda nantinya. Ikuti langkah-langkah berikut untuk menjadi pemimpin yang efektif 1. Pimpin dengan memberi contoh Untuk menjadi pemimpin yang efektif, motivasi tim Anda untuk bertindak dan tampil dengan cara tertentu. Ketika Anda berpegang pada standar tertentu dan berperilaku sesuai dengan itu, itu memberi tim Anda sesuatu untuk ditiru. Misalnya, ketika Anda memiliki sikap positif saat menghadapi situasi yang menantang, itu dapat membantu meningkatkan semangat dan mengurangi kecemasan karena begitulah cara Anda menangani situasi serupa di masa lalu. Memimpin dengan memberi contoh juga memungkinkan Anda menetapkan pedoman tentang cara menangani tantangan tertentu dan cara merangkul perubahan. Pada akhirnya, ini dapat membantu Anda mendorong tim Anda menuju kesuksesan. 2. Merangkul kegagalan Sebagai pemimpin baru, Anda mungkin menghadapi situasi yang tidak berjalan seperti yang Anda harapkan. Sangat penting untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan Anda—bahkan jika itu mengakibatkan kegagalan. Sementara pencapaian dapat mengingatkan Anda tentang kesuksesan Anda, kegagalan dapat membantu Anda menjadi pemimpin yang lebih baik di kemudian hari. Pastikan untuk melihat kegagalan sebagai peluang pertumbuhan dan kesempatan untuk menunjukkan kepada tim Anda bahwa Anda dapat mengatasinya. Rangkullah kegagalan alih-alih bersembunyi di baliknya untuk menunjukkan kepada tim Anda pentingnya transparansi. Baca juga 16 Tips Mengelola Karyawan yang Bekerja Secara Remote 3. Jujur Promosikan komunikasi yang terbuka dan jujur ​​untuk membantu tim Anda merasa lebih cenderung untuk datang kepada Anda dengan masalah atau masalah yang mungkin muncul. Transparansi ini dapat menjadi contoh bagi tim Anda dan mendorong mereka untuk terbuka dengan komunikasi mereka sendiri. Ketika Anda jujur ​​tentang apa yang Anda lakukan atau pikirkan, itu membantu mereka merasa terhubung dengan Anda dan membuat mereka tahu bahwa Anda menghargai mereka sebagai rekan kerja atau karyawan. Pastikan komunikasi Anda jujur, transparan, dan jelas untuk memastikan semua orang mengerti apa yang Anda coba katakan. 4. Pertahankan tim Anda di garis depan Karena tujuan utama dari kepemimpinan yang efektif adalah untuk membimbing sekelompok orang, maka penting untuk mendahulukan mereka. Ini melibatkan mengetahui dan memahami kebutuhan, tujuan, kepribadian, dan gaya kerja mereka. Semakin baik Anda mengenal tim Anda, semakin efektif Anda mempersiapkan diri untuk memimpin mereka. Luangkan waktu untuk mengutamakan mereka dan biarkan mereka tahu bahwa mereka dihargai di perusahaan dan bahwa Anda mendukung kesuksesan mereka. 5. Buat diri Anda selalu terbuka Demikian pula, Anda perlu memastikan bahwa Anda selalu terbuka untuk mendengarkan tim Anda. Misalnya, ketika seseorang di tim Anda menghadapi tantangan dan mereka perlu menyampaikannya kepada Anda, penting bagi Anda untuk siap membantu mereka menyelesaikan masalah tersebut. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin harus mengesampingkan apa yang sedang Anda kerjakan dan memprioritaskan kebutuhan mereka. Ingatlah bahwa tanpa tim Anda, Anda tidak akan memiliki siapa pun untuk dipimpin. Ketersediaan Anda juga merupakan kesempatan untuk menunjukkan keterampilan komunikasi dan interpersonal Anda. Baca juga Fleet Management Pengertian, Fungsi, dan Tips Menerapkannya 6. Tetapkan tujuan yang jelas Seperti halnya tujuan perusahaan, tujuan tim Anda perlu spesifik dan terukur. Pastikan semua orang di tim Anda memahami apa yang diharapkan dari mereka untuk mencapai tujuan tertentu. Ini memastikan mereka memiliki waktu yang lebih mudah untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Ketika Anda membuat tujuan ini dapat diukur, itu membuatnya lebih mudah untuk melacak kemajuan tim Anda dan menawarkan saran untuk perbaikan sesuai kebutuhan. 7. Buat solusi yang efektif Ketika Anda menghadapi masalah-masalah tertentu, penting untuk memikirkan dampak jangka panjang dan menciptakan solusi yang dipikirkan dengan baik. Bahkan jika Anda merasa cenderung membuat resolusi cepat dan mudah, solusi yang baik dan terukur dapat membantu Anda menghindari masalah serupa di masa depan. Ini juga dapat membantu Anda menghindari masalah ini dari menjadi masalah yang lebih besar. Fokus pada masalah secara keseluruhan dan pastikan untuk mempertimbangkan efek jangka panjang dari situasi ini jika tidak ditangani dengan benar. Baca juga Tips Untuk Meningkatkan Semangat Kerja Karyawan 8. Terhubung dengan tim Anda Meskipun Anda berada dalam peran kepemimpinan atau manajerial, tim Anda perlu merasa nyaman di sekitar Anda. Untuk melakukan ini, membangun hubungan pribadi namun profesional dengan mereka yang mempromosikan rasa hormat dan kepercayaan. Bangun hubungan pribadi dan nyata dengan masing-masing anggota tim Anda. Tumbuhkan koneksi ini melalui komunikasi di tempat kerja atau pada acara perusahaan. Pastikan Anda pribadi dan mudah didekati setiap saat. 9. Mendorong pertumbuhan Sebagai seorang pemimpin, Anda perlu memberi tim Anda kesempatan bagi mereka untuk maju di bidangnya. Apakah itu melalui pelatihan atau bimbingan sehari-hari, tawarkan dukungan tim Anda saat mencapai tujuan mereka. Berinvestasi dalam kesuksesan mereka dengan membantu mereka mengembangkan keterampilan mereka atau menumbuhkan yang baru. Misalnya, Anda dapat membantu mereka menumbuhkan keterampilan memecahkan masalah mereka dengan memberi mereka proyek yang menantang dan menawarkan panduan Anda di sepanjang jalan. Ini juga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan pribadi mereka mengenai emosi mereka juga. 10. Kenali kesuksesan tim Anda Ketika tim Anda mencapai sesuatu, hadiahi mereka atau kenali kesuksesan mereka untuk meningkatkan moral dan menunjukkan penghargaan Anda. Misalnya, jika tim Anda memenuhi tujuan penjualannya, tulislah catatan yang berterima kasih kepada mereka untuk kerja keras mereka atau memberi mereka kartu hadiah. Gerakan kecil ini dapat menyoroti rasa terima kasih Anda dan memungkinkan tim Anda tahu Anda menghargai pekerjaan yang mereka masukkan. Ketika mereka merasa dihargai, mereka lebih cenderung untuk bekerja dengan sikap positif dan memiliki keinginan untuk mereplikasi keberhasilan ini. Baca juga 6 Cara Dalam Menghasilkan Kerja Sama Tim yang Efektif dan Contohnya Kesimpulan Itulah beberapa tips yang bisa Anda terapkan jika Anda ingin menjadi seorang pemimpin yang efektif untuk organisasi atau bisnis Anda. Kepemimpinan bukanlah bakat lahir, hal ini bisa diasah sehingga menjadikan Anda lebih berpengalaman dan memimpin banyak orang dan mengambil keputusan yang lebih baik. Jika Anda adalah seorang pemilik bisnis yang sedang mencari solusi untuk proses pembukuan yang mudah, Anda bisa menggunakan Accurate Online sebagai software akuntansi pilihan Anda. Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa dengan mudah melakukan proses pembukuan, manajemen aset dan produk, pengelolaan dan perhitungan perpajakan, otomasi 200 jenis laporan keuangan dan masih banyak lagi. Tidak percaya? Anda bisa menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan di bawah ini Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 3 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link Halkedua yang penting adalah seorang pemimpin harus berani meninggalkan zona nyaman, dimana hal ini berkaitan dengan semakin besarnya tanggung jawab yang harus dipegang oleh seorang pemimpin, tetapi untuk memiliki peluang lebih lanjut haruslah bisa meninggalkan zona nyaman tersebut, sebagai contohnya adalah sebuah tim dari negara asia yang akan ditugaskan pada negara eropa, tentu akan adanya
Ini adalah beberapa Tips Menjadi Seorang Pemimpin yang Baik Bagi Semua Orang Pemimpin yang baik adalah orang yang mau belajar dari kesalahan yang pernah terjadi, dan tidak pernah berhenti untuk mempelajari hal yang baru berada di sekitarnya. Jadi, bukan hanya pengalaman sendiri, tapi juga pengalaman orang lain. Setidaknya, kita pernah dipimpin sesorang, mana yang model terbaik, apa kekurangannya. Itu kita contoh kemudian kita sesuaikan. Potensi untuk menjadi pemimpin ada di dalam masing-masing individu, tergantung bagaimana individu tersebut dapat menggali potensi kemampuan memimpin tersebut sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari attitude, hingga menjadi inspirasi bagi orang lain. Setidaknya, mulai memimpin diri sendiri. Ada banyak sekali strategi gaya kepemimpinan yang dapat dipelajari, beberapa gaya tersebut adalah Kepemimpinan Birokrasi. Kepemimpinan Partisipatif. Kepemimpinan Transaksional. Kepemimpinan Delegatif. Kepemimpinan Otokratis. Kepemimpinan Melayani Servant. Kepemimpinan Transformasional. Kepemimpinan Karismatik. Manakah gaya kepemimpian yang selama ini sudah dilakukan? Terlepas dari itu semua, ada beberapa hal yang perlu dipelajari agar seseorang mampu menjadi seorang pemimpin yang baik. Tidak hanya kharismatik, seorang pemimpin yang berkharisma saja tidak cukup. Menjadi seseorang pemimpin dituntut untuk selalu belajar dan mampu menerapkan beberapa kriteria berikut ini 1. Pemimpin yang Baik Harus Memiliki Attitude yang Tidak Nyeleneh’ Pemimpin adalah orang yang selalu berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang-orang yang dipimpinnya. Masing-masing orang yang berinteraksi tersebut memiliki karakteristik yang bermacam-macam. Baik dalam lingkungan pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Maka dari itu, penilaian yang paling mencolok bagi seorang pemimpin adalah etikanya. Bagaimna tingkah lakunya, bagaimana tindakannya, baik attitude dalam profesionalitas, maupun etika moralnya. Oleh karena itu, sepintar apapun seorang pemimin, tapi etikanya selalu menyimpang dari adab dan ketentuan yang berlaku dalam suatu organisasi, maka akan tetap terlihat buruk. Perilaku ini meliputi tentang kinerja, kejujuran, tindakan kesopanan sosial, hingga kepedulian terhadap lingkungan dan responsif pada perubahan lingkungan. 2. Pemimpin yang Baik adalah yang Mau Dikritik dan Tetap Kritis Memang tidak ada yang sempurn a di dunia ini, namun semua orang berusaha menjadi sempurna. Maka dari itu, seorang pemimpin pasti memiliki kekurangan, mungkin terkait pelaksaan ide dan gagasan yang diusulkan. Maka dari itu, seorang pemimpin yang baik adalah yang mau terbuka untuk menerima kritikan, sanggahan, usulan dari orang lain. Dalam menentukan arah kebijakannya. Namun demikian, seorang pemimpin yang baik haruslah tetap kritis terhadap setiap masukan. Tidak semua masukan harus diterima mentah-mentah. Harus ditelaah, dikritisi juga. Apakah masukan itu sesuai dengan ide gagasan, apakah tujuannya demi kemajuan, ataukah hanya demi kebaikan si pengusul saja. Maka, perrlu proses yang dilakukan supaya masukan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan yang dapat meningkatkan kualitas dari ide dan gagasan yang telah dikomunikasikan. 3. Pemimpin yang Baik Memiliki Hubungan yang Saling Menguntungkan Pada dasarnya setiap orang pasti mau berhubungan dengan orang yang bisa saling memberikan keuntungan. Apa gunanya memiliki relasi jika justru tidak menguntungkan. Orang lain, terutama bawahan akan selalu melihat manfaat apa yang diperolehnya ketika dipimpin. Tidak hanya semata materi atau uang, tapi juga berkaitan dengan ilmu dan rasa nyaman. Jika bisa saling menguntungkan begini, ide gagasan dan arahan yang diberikan oleh pemimpin akan diterima dengan baik. Bukan hanya lips service yang tidak akan bertahan lama. Bisa saja gagasan dan cara kepemimpinan yang tidak memberikan keuntungan atau hanya menguntungkan bagi pemimpin tetap diikuti, tapi itu hanya sementara. Tidak bisa menjadi pemimpin yang baik. 4. Pemimpin yang Baik Selalu Belajar dari Lingkungan Sekitar Ternyata menjadi seorang pemimpin tidak selalu harus memiliki orang jabatan. Hal ini dapat dilihat dari lingkungan dan kelompok. Bisa jadi, orang mau dipimpin karena memang orang itu benar-benar mengerti tentang lingkungandan kelompoknya. Semuanya sanggup diraih karena mampu membaca lingkungan sekitar dengan baik dan telah berkomunikasi dengan baik bersama tim sehingga dapat menawarkan solusi terbaik dalam setiap pemecahan masalah. 5. Pemimpin yang Baik Memiliki Wawasan Luas dan Selalu Belajar Ingin menjadi pemimpin di suatu tempat? Jangan hanya pahami tempat itu. Tapi juga pahami bidang lain, yang berkaitan dengan banyak hal. Karena menjadi pemimpin yang baik bukan hanya orang yang paham dengan jabatannya di lingkungan organisasi kerja, tapi juga tentang banyak hal lainnya. Untuk memperluas wawasan jangan hanya baca buku, informasi, atau diskusi tentang pekerjaan. Tapi juga baca dan gali informasi bidang lain. Dengan wawasan yang luas, komunikasi kepada rekan kerja atau orang yang dipimpin bisa berjalan luwes dan baik. Semakin terbuka pikiran dengan pengetahuan lainnya, semakin mudah menemukan solusi untuk memecahkan suatu masalah. 6. Pemimpin yang Baik Terlihat Menonjol Untuk terlihat menonjol, tak perlu menunggu mendapatkan jabatan. Dan, tidak perlu menginjak orang lain agar terlihat menonjol. Pola kepemimpinan seseorang akan tetap terlihat. Tinggal posisikan diri sebagai playmaker. Penggerak pekerjaan. Dengan begitu, orang tersebut akan tampak sebagai pemimpin’ di kelompok itu. Seperti yang sudah pernah disebutkan dalam peneltian yang dilakukan oleh Center for Creative Leadership dalam “World Leadership Survey“, bahwa suatu perusahaan ataupun organisasi akan selalu mencari individu unggul yang kolaboratif dan dapat diandalkan dalam sebuah tim untuk dijadikan sebagai pemimpin. 7. Pemimpin yang Baik Tidak Menutupi Kesalahannya Hanya orang yang berjiwa besar yang sanggup menjadi pemimpin. Karena, menjadi pemimpin tidak semudah yang dibayangkan. Diperlukan mental baja yang kuat karena harus berani menanggung malu dan pasang badan jika pernah melakukan kesalahan. Jika seorang pemimpin justru menutup-nutupi kesalahan yang dilakukan, dia akan kehilangan rasa hormat dari orang lain. 8. Pemimpin yang Baik Tidak Memberikan Apresiasi Pujian adalah kata-kata yang dinanti-nanti orang lain terhadap pencapaian yang telah mereka lakukan, terutama pujian dari pimpinan mereka. Oleh sebab itu, jadilah pemimpin yang tidak pernah melupakan prestasi anak-anak Anda. Kenapa? Karena, setiap pujian yang dilontarkan oleh seorang pemimpin akan menjadi cambuk bagi siapapun untuk lebih semangat dan solid dalam suatu organisasi atau kelompok, baik dalam keadaan baik ataupun buruk. Sehingga kinerja karyawan akan selalu mengarah ke arah positif. Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2015 mengenai alasan karyawan berhenti bekerja mendapatkan hasil bahwa 50% dari 7,200 orang resign karena merasa tidak dibutuhkan oleh pimpinan mereka. Oleh sebab itu, selalu perhatikan mereka dan berikanlah semangat yang lebih agar tim Anda tidak pernah kekurangan sumber daya manusia. 9. Pemimpin yang Baik Memiliki Kecerdasan Emosional yang Tinggi Unik dan sedikit orang yang tahu, bahwa menjadi seorang pemimpin bukan hanya menjadi orang yang paling pintar dalam berbagai bidang di dalam sebuah perusahaan dan organisasi. Dalam buku “Leaders Eat Last” pernah disebutkan pemimpin akan mendapatkan rasa hormat yang lebih tinggi jika mampu mengatur ritme emosi mereka terhadap bawahan, baik dalam masalah pekerjaan maupun kehidupan pribadi mereka. 10. Pemimpin yang Baik Tidak Ragu Suatu ketika, Anda sebagai pimpinan akan mendapatkan masalah dengan tingkat resiko yang tinggi. Pelajarilah tentang bagaimana nada berbicara, dan bahasa tubuh agar tetap terlihat profesional dan tidak ragu dalam mengambil sebuah keputusan. Pergi dan minumlah secangkir kopi hitam atau segelas air putih untuk menetralkan rasa khawatir, dan segera buat keputusan dengan bijak. Itulah tadi 10 tips tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Merasa kesulitan? Teruslah berusaha dan lakukan yang terbaik. Karena, sebenarnya jiwa kepemimpinan berada dalam diri seluruh individu. Hanya waktu dan bagaimana Anda mengembangkan potensi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dari artikel di atas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin yang baik pasti memiliki keinginan untuk terus belajar dan mengembangkan dirinya menjadi lebih baik. Baca Juga 7 Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia Yang Harus Diketahui Setiap Profesional HR Memimpin Transformasi Budaya yang Berhasil Caranya Terhindar Informasi Hoax Lowongan CPNS 6 Tips yang wajib kamu tahu untuk Memulai Karir Sebagai Reporter Wawancara Sejawat Panduan Praktis untuk SDM
peranantokoh agama dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat pada pilkada bupati 2010 di kabupaten halmahera selatan aya, demianus (unknown)

Beberapa minggu yang lalu, saya bertemu dengan seorang teman lama. Saya bertanya kepadanya mengenai bagaimana pekerjaan barunya. Dia telah meninggalkan organisasi multinasional yang besar untuk bergabung dengan organisasi pemerintah yang progresif dan dia berharap hal itu dapat membuat perbedaan besar untuk menghela napas dan mengangkat bahunya. Dia kemudian meratapi bagaimana semuanya, termasuk semua keputusan yang sudah dibuat, berputar mengitari pemimpin "besar" dan semua orang harus serta-merta menurut begitu saja sesuai dengan instruksi yang diberikan dari atas. Dia berandai untuk tetap berada di organisasi lamanya dan tidak terpengaruh oleh sindrom "rumput lebih hijau di halaman tetangga ".Untungnya, dalam beberapa entitas perusahaan, evolusi kepemimpinan telah bergeser dari gaya memimpin 'Orang Besar’, di mana satu orang yang bertanggung jawab dan mengerti untuk memanggil semua tembakan, ke hubungan yang lebih berkolaboratif antara seorang pemimpin dan tim. Mereka datang dengan pesan, “Mari kita cari tahu bersama.”Kolaborasi adalah sebuah cara yang bagus untuk melakukan pendekatan dalam bidang pasar yang penuh dengan kompetisi. Dari perspektif bisnis, berbagai ide atau solusi yang diberikan dari satu atau dua orang, sering kali memberikan lebih banyak hasil yang positif, karena hal ini dapat memakan waktu lebih lama jika dipikirkan hanya oleh satu orang. Namun, ketika kita berusaha untuk berkolaborasi dengan orang lain, ada satu sumber daya utama dari kotak alat kecerdasan emosional yang sering terlewatkan Empati. Tampaknya sangat jelas - bagaimana kita bisa bekerja sama dengan baik bersama orang lain jika kita mengabaikan proses untuk membangun hubungan dengan mereka dan berusaha untuk melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, dan beranggapan bahwa setiap orang secara otomatis berada pada gelombang yang sama?“Menurut survei yang tidak dipublikasikan dari lulusan kami selama 10 tahun terakhir yang kini menempati posisi profesional, katanya empati merupakan hal yang paling kurang di antara manajer menengah dan eksekutif senior, padahal orang-orang itulah yang paling membutuhkannya karena tindakan mereka dapat mempengaruhi begitu banyak orang."Apakah empati itu?Menurut Paul Ekman - seorang pakar dunia ahli mengenai emosi - ada tiga jenis empati, yaitu1. Empati kognitif Hanya mengetahui bagaimana perasaan seseorang dan apa yang sedang dipikirkan dibenak mereka. Pada intinya, ini adalah pengambilan perspektif, di mana kita mungkin belum tentu memiliki simpati tetapi kita sadar akan emosi orang Empati emosionalKetika kita benar-benar mengerti dan merasakan apa yang orang lain rasakan ini adalah keterampilan yang digunakan para dokter dan perawat, sebagai contoh, mereka akan memanfaatkan waktu yang dihabiskan dengan pasien mereka yang sedang berada di bawah perawatan Empati yang penuh dengan kasihBentuk empati yang paling holistik. Tidak hanya kita menyadari bagaimana perasaan seseorang dan selaras dengan emosi mereka, tetapi kita juga didorong untuk membantu orang tersebut jika adalah bentuk empati yang paling hanya kita menyadari bagaimana perasaan seseorang dan selaras dengan emosi mereka, tetapi kita juga didorong untuk membantu orang tersebut jika mereka sendiri telah mengalami ketiga bentuk empati tersebut dalam situasi yang berbeda-beda, namun tidak ada satupun bentuk empati tersebut yang mampu mengalahkan satu sama lainAda situasi tertentu di mana empati bersifat kognitif - dimana kita mengerti bagaimana perasaan orang lain namun tidak terikat dengan situasi tersebut - ini sangat penting ketika kita harus membuat keputusan yang sulit Meskipun demikian, orang yang memiliki empati yang tinggi akan menjadi teman yang luar biasa untuk dimiliki. Dan ini membuat kita bertanya, apakah empati penting dalam kepemimpinan di dunia bisnis?Mengapa empati penting dalam kepemimpinan?Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, sangat penting untuk kita membuat perbedaan antara empati otentik karna kita mungkin cenderung untuk melihatnya secara umum. Empati yang bersifat otentik, menurut saya adalah ketika sang pemimpin berusaha untuk mendengarkan, memahami dan peduli, sambil memperhatikan konteks dan bukanlah mengenai "bersikap baik" - ini tentang mengenali pendekatan yang sesuai untuk diambil ketika dihadapkan dengan perjuangan seseorang yang sedang karyawan yang sedang berjuang dalam pekerjaan baru mereka,Meskipun mereka telah memberikan segala upaya untuk menyesuaikan diri dan melakukan yang terbaik, mereka mungkin membutuhkan lebih banyak jenis dukungan dan bimbingan dari pemimpin mereka yang dapat mendorong mereka dengan empati penuh sisi lain, seorang karyawan yang gagal menarik beban mereka tanpa alasan yang jelas dan selalu datang terlambat ke kantor, mereka akan membutuhkan pendekatan yang sangat berbeda, jika pemimpin berharap untuk menanganinya secara efektif dengan situasi bukunya, Leaders Eat Last, Simon Sinek menunjukkan bahwa organisasi yang luar biasa “Memprioritaskan kesejahteraan rakyat mereka dan, sebagai imbalannya, mereka harus memberikan segala apa yang mereka punya untuk melindungi dan memajukan kesejahteraan satu sama lain dan organisasi." Ketika berbicara tentang para pemimpin - apakah bisnis kecil rumahan atau MNC perusahaan multinasional - ia menambahkan bahwa kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjadi pemimpin yang kita impikan saat kita menjalani perjalanan menuju tempat kita saat tingkat kepemimpinan kita, hubungan kita harus dibangun di sekitar orang-orang dan kita semua ingin bekerja sama dengan mereka yang berusaha memahami kebutuhan, harapan, dan keinginan kita. Seperti yang selalu terjadi, itulah peran dari mereka yang ada dalam posisi kepemimpinan dimana perlu menetapkan standar dengan memimpin melalui empati terhadap orang lain tidak hanya memperkuat hubungan dan meningkatkan tingkat kepercayaan dan keyakinan, itu juga berguna sebagai perekat yang menyatukan seluruh organisasi. Tanpa empati, semuanya berpotensi untuk tidak hanya harus membuka telinga dan mata mereka terhadap aktivitas di sekitar mereka; mereka juga harus belajar untuk mendengarkan ke hati orang lain. Demikian juga, kecuali karyawan yang benar-benar berempati dengan para pemimpin mereka yaitu memahami alasan emosional dan logis untuk keputusan yang dibuat, organisasi mungkin tidak akan pernah mencapai kepada potensi penuh bagaimana caranya?Saya baru-baru ini menyaksikan sebuah dialog antara tim kepemimpinan dari suatu organisasi dimana para pemimpin berbicara kepada satu sama lain, tetapi hampir tidak ada dari mereka yang berusaha untuk mendengarkan atau mecoba untuk menemukan peluang saya, titik awal dari sebuah organisasi empatik adalah ketika kedua pemimpin dan karyawan berhenti berbicara dan mulai mendengarkan untuk yang tulus dapat mengubah bisnis. Pada tahun 1999, saya ditugaskan untuk mengubah bisnis penerbangan dan datang sebagai direktur eksekutif dan kepala keuangan dari bisnis hanya perusahaan kecil dengan pelanggan terbatas dan akhirnya kami mendapatkan pelanggan besar dari China. Tapi begitu kami mendapat pesanan, kami melakukan kesalahan dalam pekerjaan dan pelanggan menjadi marah. Kami berharap bahwa dengan melakukan pekerjaan yang baik kami dapat menghasilkan lebih banyak pekerjaan dari mereka tetapi sebaliknya, itu tampak seperti akhir dari sebuah hubungan. Chief executive officer kami, Peter Jerin merasakan sakit yang signifikan, bukan atas kami, tapi atas pelanggan. Dia tahu bahwa kepala bagian teknik di maskapai itu mempercayai kami dengan mesin mereka tetapi mendapat pekerjaan yang buruk karena terbang dan turun untuk meminta maaf. Tapi pelanggan kami menolak untuk berjumpa dengan kami. Kami tinggal di luar kantornya hampir sepanjang hari sampai dia akhirnya keluar. Dan kami membungkuk padanya dan meminta maaf sebesar-besarnya, benar-benar berempati dengan rasa pergi tanpa menjawab kami atau mengucapkan sepatah kata pun. Namun, beberapa minggu kemudian, dia mengirim beberapa mesin lagi untuk kita kerjakan dengan peringatan bahwa jika kita melakukan kesalahan lagi, permintaan maaf kita tidak akan berarti apa-apa. Sejak saat itu kami tidak pernah melakukan kesalahan kemampuan untuk tidak hanya berempati kepada satu sama lain secara internal tetapi juga secara eksternal dengan pelanggan kita, itu benar-benar dapat menjadi transformatif untuk bisnis kita. Jika setiap pemimpin dan karyawan di organisasi kita memiliki hati empati, banyak masalah yang akan kita hadapi mungkin sudah berlalu.

1 Visi. Seorang pemimpin yang baik punya visi dan tujuan untuk masa depan. Mereka memiliki berbagai ide yang jelas dan menarik tentang masa depan. Ke arah mana mereka menuju, apa yang akan mereka lakukan untuk menuju ke tempat tersebut. Tak hanya itu, mereka juga punya perencanaan yang baik. Cara Meningkatkan Leadership Skill Tidak semua orang memiliki kemampuan leadership yang baik, banyak yang gagal dalam memimpin dan akibatnya bukan hanya pada diri sendiri namun juga dapat merugikan banyak pihak. Tapi jangan khawatir, karena leadership sebenarnya dapat dipelajari dan dipraktekkan sehingga akhirnya kamu bisa memimpin tim dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut cara meningkatkan leadership skill yang dapat kamu ikuti 1. Melatih kedisiplinan dan keterampilan sosial Sukses tidak mungkin bisa dicapai tanpa kedisiplinan. Untuk mengembangkan leadership skill kamu juga perlu melatih hal tersebut ke level yang lebih tinggi. Selain itu, kamu juga harus melatih keterampilan sosial. Bagaimanapun juga, kamu tidak akan bisa memimpin sebuah tim yang terdiri dari orang-orang yang berbeda karakter dan motivasi tanpa memiliki keterampilan sosial yang baik. 2. Memiliki visi dan misi yang kuat Pemimpin adalah orang yang berjalan di depan. Jika seorang pemimpin tidak tahu apa yang akan dituju, tentu tidak ada orang yang mau mengikutinya. Itulah kenapa seorang pemimpin harus memiliki visi dan misi yang kuat. Biasanya, karena dua hal inilah orang mau mengikuti seorang pemimpin. 3. Meningkatkan kemampuan komunikasi Kemampuan komunikasi di sini tidak terbatas pada kecakapan dalam berbicara atau menyampaikan apa yang ingin disampaikan. Seorang pemimpin juga harus bisa mendengarkan. Dengan mendengarkan, seorang pemimpin bisa lebih memahami orang lain dan berkomunikasi dengan lebih baik. 4. Kenali semua rekan kantor Setiap orang itu unik. Keunikan ini harus ditangani dengan cara yang berbeda. Jika ingin meningkatkan kemampuan leadership, kamu bisa mulai dengan mengenali semua rekan di kantor seperti mengatahui nama-nama mereka. 5. Bersikap aktif dan positif Orang yang aktif akan lebih mudah terlihat dan lebih dihargai oleh orang sekitar. Sikap aktif di sini bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana seperti mengajak ngobrol terlebih dahulu atau menawarkan bantuan kepada rekan kerja. Selain aktif, sikap yang ditunjukkan juga harus positif. Sikap positif inilah yang akan membuatmu semakin menonjol dan memberi pengaruh positif pada sekitar. 6. Mengambil inisiatif dan keputusan yang baik Untuk menjadi seorang pemimpin, kamu tidak boleh pasif dan hanya sekedar mengikuti. Kamu juga harus punya inisiatif dan belajar untuk aktif memberi masukan. Selain itu kamu juga perlu belajar mengambil keputusan, terlebih saat dihadapkan pada situasi yang tidak terduga. 7. Berpikir kritis dan fleksibel Kemampuan berpikir kritis membantu seorang pemimpin melihat kesempatan dibalik kesulitan. Dengan berpikir kritis kamu juga bisa melihat potensi masalah yang mungkin terjadi di masa depan. Namun agar lebih efektif, kemampuan berpikir kritis juga harus dipadukan dengan kemampuan berpikir dengan fleksibel. 8. Memotivasi dan menginspirasi orang lain Seorang pemimpin harus bisa membangkitkan moral dan semangat orang-orang yang dipimpinnya. Karena itu, kamu juga harus belajar untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain. 9. Mengakui kesalahan Jika salah akui kesalahan tersebut. Orang yang merasa selalu benar akan segala hal biasanya sulit mendapat penghormatan dari orang lain. Dengan mengakui kesalahan, kamu juga bisa belajar untuk memperbaiki kesalahan. 10. Terus-menerus belajar Dunia akan terus berubah. Seorang pemimpin sadar betul akan hal tersebut. Karena itulah, seorang pemimpin sejatinya umumnya antusias untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Ada4 kriteria pemimpin yang ideal dalam bisnis menurut Eka Sari. Ciri-ciri seorang pemimpin yang ideal tersebut ia pelajari dari kepemimpinan dan karakter pemimpin sang ayah yang kemudian ia adaptasi dengan gaya pribadinya sendiri. Memiliki kepercayaan. Pemimpin dalam bisnis percaya pada karyawan Anda untuk menjalankan tugas yang telah Anda
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Berbicara soal pemimpin, Mitha Thoha dalam bukunya Perilaku Organisasi 1983 255 menyatakan "Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya." Menurut ahli lain, seperti Kartini Kartono 1994 33 menyatakan "Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan." Pada intinya seorang pemimpin itu memiliki andil yang besar dalam mengatur, mengelola, mengayomi orang banyak dalam bentuk organisasi, komunitas, perkumpulan, dan lain-lain. Ibarat sebuah kapal, nahkoda lah yang menjadi pemimpin karena ia yang mengarahkan semuanya sesuai tujuannya bersama anggota-anggotanya yang sudah mereka sepakati. Seorang pemimpin juga mengerti segala perkembangan zaman yang kian maju. Seperti sekarang zaman era digital, dimana era yang semakin maju, berkembang pesat dalam kemajuan tekhnologi informasi. Era digital, era yang bermunculnya jaringan digital, atau istilahnya internet yang sekarang ini serba cepat, mudah, instan tanpa ditemukannya sebuah hambatan yang berarti. Namun, dibalik semua kemudahan itu, terdapat sebuah peluang dan tantangan pada era digital. Termasuk seorang pemimpin. Tentunya menjadi seorang pemimpin di era digital ini siapa saja boleh harus memahami peluang dan tantangan menjadi seorang pemimpin di era digital. Mungkin kebanyakan pemimpin diluar sana belum mengerti peluang dan tantangan yang terbesit pada era digital ini. Apa saja itu? Mari simak baik-baik. Mengenai peluang pemimpin di era digital, setidaknya ada tiga peluang diantaranya ialah yang pertama dimulai dengan pengetahuan. Sebagai pemimpin perlu berpikir dan memahami keterampilan, kompetensi, dan informasi teknis yang diperlukan agar bisa mengelola tim dalam dunia kerja yang modern. Yang kedua setelah kita berpikir tentang pengetahuan itu, terapkan pengetahuan itu. Sebagai pemimpin tidak hanya memberikan delegasi dan perintah, tetapi perlu bagi seorang pemimpin untuk terlibat dalam proyek yang ada. 1 2 3 Lihat Worklife Selengkapnya
KepemimpinanKinerja Perawat P. Value efektif Kurang Baik Total Baik n % N % n % Kepemimpinan 14 77,8 4 41,2 19 100 0,002 tidak efektif Kepemimpinan 5 22,7 17 77,3 22 100 efektif Total 19 47,5 21 52,5 40 100 Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 19 perawat pelaksana yang menilai kepemimpinan tidak efektif, sebanyak 77,8% perawat pelaksana memiliki
Seorang pemimpin memiliki peran penting dalam sebuah kelompok, baik yang berskala kecil maupun sebesar negara atau organisasi dunia. Ada yang bilang bahwa pemimpin itu dilahirkan. Namun, menurut Tim Stobierski dalam artikelnya di laman Harvard Business School menyebutkan bahwa jiwa kepemimpinan bisa diciptakan. Seorang yang mampu membangun dan mengembangkan karakternya dengan baik, maka ia bisa saja menjadi seorang pemimpin. Seorang pemimpin akan tampak lebih menonjol karena ia menginvestasikan waktu dan energinya lebih dari yang lain, untuk kepentingan bersama. Dengan keterampilan kepemimpinan yang baik, maka kelompok yang dipimpin akan mendapatkan manfaatnya. Anggotanya akan lebih sejahtera dan risiko konflik lebih kecil. Kalaupun ada konflik, lebih mudah diselesaikan. Selain itu, apa pentingnya peran pemimpin? Keterampilan kepemimpinan seorang pemimpinan menunjukkan potensi kemajuan. Seperti halnya pelatih dan kapten dalam tim sepak bola. Pentingnya peran pemimpin seperti mereka sangat berpengaruh pada kemampuan pemain ketika pertandingan. Bahkan, di luar lapangan, sosok pelatih dan kapten sama pentingnya seperti saat pertandingan berlangsung. Untuk mendapatkan keterampilan dan kemampuan itu, butuh banyak latihan dan tekad yang kuat. Berikut beberapa cara menanamkan jiwa kepemimpinan 1. Menjadi Pendengar yang Baik dan Cerdas Untuk menjadi seorang pemimpin yang bijak, menjadi pendengar yang baik saja tidak cukup. Seorang pemimpin harus mau dan mampu mendengarkan orang lain. Karena, “menjadi seorang pemimpin tidak berarti harus selalu menjadi sorotan,” tulis Stacey Marone dalam artikelnya yang berjudul 9 Ways Develop Leadership Skills di laman Wrike. Sifat penting yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah mendengarkan saran, ide, dan tanggapan dari orang lain, lalu mengembangkannya. Menjadi seorang pemimpin tak harus banyak bicara, seperti padi, “makin berisi makin merunduk.” 2. Disiplin Cara menanamkan jiwa kepemimpinan selanjutnya ialah dengan menjadi orang yang disiplin. Marone menyebut, seorang pemimpin membutuhkan kedisplinan. Tak hanya disiplin dalam pekerjaan, tapi juga dalam keseharian. Jika seseorang memiliki sikap satu ini, maka ia akan dinilai lebih oleh orang lain karena menghargai waktu. Anda bisa memulai dengan menyelesaikan tugas tepat waktu, tidak menunda pekerjaan, dan membuat jadwal harian. Jika seorang pemimpin menghargai waktu, maka ia akan menghargai waktu orang lain dan enggan membuat orang lain menunggu. Inilah pentingnya peran pemimpin yang akan membuat kerja kelompok menjadi lebih efektif dan efisien. 3. Mengasah Kesadaran Situasional dan Kepekaan Sosial Selain disiplin, seorang pemimpin harus memiliki kesadaran situasional dan kepekaan sosial. Kesadaran situasional adalah kemampuan menghadapi situasi di luar prediksi. Untuk mengasah kemampuan ini tentu tidak mudah karena perlu kepekaan yang lahir dari karakter seseorang. Anda bisa mengasah kemampuan ini dengan mengikuti organisasi, komunitas, atau klub. Seiring berjalannya waktu, jika Anda aktif mengikuti berbagai kegiatan, maka kepekaan Anda akan meningkat dengan sendirinya. 4. Mengambil Banyak Peran Cara lain untuk mengembangkan keterampilan memimpin, adalah dengan mengambil banyak peran dalam suatu kegiatan atau proyek. Dengan begitu, Anda bisa belajar memahami banyak posisi. Jangan takut untuk mencoba hal baru dan mengambil tanggung jawab yang besar. Jika diri Anda siap dan sudah dibekali dengan kepekaan sosial, maka akan memudahkan Anda. Walau begitu, Anda juga harus tahu batas kemampuan. Jangan memaksakan diri dengan mengambil banyak tanggung jawab, tapi berakhir tertelantarkan. Hasilnya, Anda malah keteteran dan menjadi kacau. 5. Terus Belajar Untuk memahami pentingnya peran pemimpin selanjutnya ialah dengan terus belajar. Seorang pemimpin yang baik tidak akan kenal lelah, belajar dan terus belajar, karena ia menyadari bahwa dirinya masih kurang. Tidak hanya belajar secara akademik, tapi juga belajar banyak pengetahuan. Belajar juga bisa dilakukan di mana saja, tidak harus di sekolah atau akademi, bahkan di jalananpun bisa menjadi tempat belajar. Menjadi seorang pemimpin memang tidak mudah. Siapapun bisa menjadi pemimpin yang hebat. Ingat! Pemimpin tidak dilahirkan, tapi dibentuk dengan belajar dan terus belajar. Baca juga Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri
KIATMANAJEMEN: Stabilitas Emosi Pemimpin. Seorang pemimpin mutlak dan harus menjaga kondisi dirinya agar tetap konstan. Kondisi konstan akan mampu memberikannya kekuatan permanen dan terkontrol. Namun tetap memiliki komitmen dalam meraih tujuan yang diharapkan. Semua itu, merupakan indikator yang mengarah pada wujud stabilitas.
Dalam ekonomi yang tidak pasti dan bermasalah saat ini, banyak orang bertanya-tanya bagaimana menjadi pemimpin yang hebat. Kualitas apa yang harus Anda miliki untuk menjadi pemimpin hebat ini? Pada kenyataannya, keterampilan kepemimpinan tidak perlu diajarkan; mereka bawaan. Berikut adalah beberapa tips untuk Anda pertimbangkan ketika Anda memutuskan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang anggota termuda dari suatu kelompok dapat dengan mudah belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik jika mereka menggunakan kekuatan mereka untuk membantu dan memotivasi tim mereka untuk maju dan mencapai tujuan mereka sekali lagi, dalam skala organisasi, dan secara individu. Para pemimpin hebat tahu bagaimana menyelesaikan sesuatu. Mereka baik dengan orang-orang, dan mereka memahami nilai kepercayaan dan ketergantungan. Mungkin perlu bagi mereka untuk mengambil peran kepemimpinan yang signifikan untuk mencapai tujuan yang lebih besar – tetapi begitu mereka memahami nilai kepercayaan dan peran mereka dalam membangun tim mereka, tidak akan sulit bagi mereka untuk menangani segala macam tantangan kepemimpinan yang yang hebat memiliki gaya kepemimpinan yang efektif. Mereka tahu bagaimana memprioritaskan, bagaimana mendelegasikan tugas, bagaimana melatih, bagaimana menginspirasi, bagaimana menyelesaikan sesuatu, dan bagaimana mempengaruhi dan membuat orang melakukan sesuatu. Pelajaran kepemimpinan terbaik yang pernah saya pelajari berasal dari satu sumber karya Howard Hendricks, yang mungkin paling terkenal dengan teori kepemimpinannya “Grove”. Menurut Hendricks, para pemimpin hebat memiliki empat gaya kepemimpinan yang berbeda. Berikut adalah gaya utama kepemimpinanOtokratis – Ini adalah salah satu bentuk kepemimpinan yang lebih tradisional. Seorang pemimpin otokratis cukup populer di kalangan manajer dan mereka yang ingin membentuk mereka menjadi kepribadian yang lebih mirip perusahaan. Ketika seorang pemimpin otokratis melihat bahwa anggota timnya selaras dengannya, dia bergantung pada keinginan kolektif kelompok itu untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Karena itu, mereka hebat dalam mendelegasikan tugas dan memastikan bahwa semua orang tahu apa tugas mereka dan bagaimana melakukannya dengan benar. Orang-orang yang otokrat menikmati persahabatan yang sering datang dari bekerja dalam tim, dan mereka dapat melihat bagaimana kekuatan kolektif dan energi anggota tim mereka akan membantu memajukan – Para pemimpin ini tidak benar-benar percaya memberitahu orang bagaimana melakukan sesuatu. Sebaliknya, mereka percaya bahwa mereka perlu menemukan cara yang paling efisien dalam melakukan sesuatu sehingga birokrasi tidak menjadi masalah. Meskipun ini mungkin tampak seperti ide yang bagus, para pemimpin birokrasi terkadang membuang banyak waktu untuk memastikan bahwa setiap aspek proyek tercakup, yang mencegah mereka mempelajari cara-cara baru untuk melakukan sesuatu. Gaya kepemimpinan ini bisa sangat tidak yang kuat – Mereka yang menunjukkan keterampilan kepemimpinan yang kuat memiliki kemampuan untuk mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, membuat keputusan penting, dan memimpin. Karena mereka percaya pada pentingnya kerja tim, mereka cenderung memastikan bahwa setiap orang bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan. Mereka juga mendorong anggota untuk angkat bicara dan memberikan masukan bila diperlukan. Kepemimpinan yang kuat memungkinkan Anda untuk berpikir kreatif ketika masalah muncul. Belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik tidak harus menjadi sesuatu yang terjadi secara alami; itu membutuhkan kerja dan latihan. Post Views 775
17 keinginan untuk menjadi seorang pemimpin, memiliki peluang individual, dan menjadi sukses dalam menghimpun bahkan menginvestasikan kekayaan merupakan aspek . a. pendukung b. utama c. intern d. teknis e. ekstern Jawaban: c. intern. 18. Berikut sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu . a. tidak menyukai adanya pembaharuan
“Perempuan juga punya kesempatan”Faktanya, saat ini sudah banyak perempuan yang jadi pemimpin. Hal ini termasuk kemajuan besar dalam hal kesetaraan ya. Wah, tapi memang jadi seorang pemimpin itu gak mudah, butuh banyak skill dan bertanggung jawab. Coba tanya ke dirimu sendiri, apakah kamu punya kemampuan jadi pemimpin?Untuk mengetahuinya, cek lima kriteria ini dulu yuk. Let’s go, future leader!1. Memiliki pemikiran visionerIlustrasi seseorang sedang bekerja Unsplash/Dollar GillDalam artian, kamu memiliki cara pandang dan wawasan ke depan yang meliputi sifat bertanggung jawab, optimis, berani mengambil risiko serta berpikir kritis tentang hal yang kamu hadapi. Ambil contoh, dalam pengambilan keputusan, kamu akan lebih dulu memikirkan dampak dan konsekuensi dari tindakanmu, dibanding dengan apa yang kamu inginkan saat pemikiran visioner juga berarti kamu mampu berpikir dinamis, yang bisa menerima argument dengan cara yang objektif. Kira-kira, kamu punya kriteria ini gak dalam dirimu? Baca Juga 5 Zodiak yang Punya Jiwa Pemimpin Kuat, Cocok jadi Politikus 2. Cerdas intelektual, emosional, sosial dan spiritualIlustrasi pertemanan Unsplash/Adam WingerSebagai pemimpin, gak hanya kecerdasan intelektual saja yang harus kamu punya tapi juga emosional, sosial dan spiritual. Ini mempengaruhi bagaimana kamu akan bersikap, berpikir, berbicara, dan berhadapan dengan orang kamu memiliki kecerdasan emosional dan sosial yang tinggi, kamu bisa menempatkan diri dengan baik di manapun kamu berada. Selain itu, kamu juga gak akan mudah terintimidasi dengan keadaan yang sulit, serta tahu kapan harus mempertahankan argumen dan kapan harus Berpikir secara globalIlustrasi seseorang sedang berpikir Unsplash/Luis Villasmil Berpikir secara global artinya kamu terbuka terhadap perubahan maupun perkembangan yang ada. Orang yang memiliki sifat ini juga mampu menyaring informasi dan bijaksana dalam memanfaatkan teknologi. Ketika kamu mampu berpikir secara global, kamu gak akan terbawa arus perkembangan zaman dan gak melupakan dari mana kamu itu, kamu juga melihat dari segala sisi dan mempertimbangkan positif atau negatif dari semua kejadian. Mampu mengimplementasi nilai-nilai diri sendiri juga termasuk bagian dalam berpikir secara Punya jiwa kompetitifilustrasi seseorang sedang bekerja DistelBukan berarti semua orang kamu anggap lawan atau musuh ya, tapi, punya jiwa kompetitif ini berarti kamu berkeinginan untuk terus mengasah dirimu. Dalam bidang apapun yang kamu gemari atau geluti, pastinya dibutuhkan improvement atau perkembangan supaya kamu gak tetap ada di tempat yang sama melainkan terus kamu sebagai perempuan jangan sampai kehilangan semangat untuk terus maju dan meraih semua hal yang kamu impikan, ya. Dalam rangka memperingati Hari Anak Perempuan Internasional, Telkomsel menggagas – mendukung kampanye GirlsTakeOver 2021 guna mendukung kesetaraan kesempatan kerja dan peluang karier perempuan di dunia kerja.GirlsTakeOver sendiri merupakan kampanye global yang diinisiasi oleh Plan International dan diselenggarakan serentak setiap tahunnya di 75 negara. Untuk 2021, kampanye ini menjadi bagian dari program RaiseTheBar serta mengambil tema kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan di dunia berbagai rangkaian kegiatan dalam GirlsTakeOver 2021di Telkomsel ini di antaranya Girls Leadership Class dimana dua senior leader women in tech dari Telkomsel membagikan pengalamannya, BOD Mentoring Session, dan CEO Takeover for A Punya time management yang baikIlustrasi seseorang sedang membaca Unsplash/Lucrezia CarnelosKriteria lain yang harus kamu miliki adalah bisa mengatur waktu dengan baik. Dalam sehari, 24 jam yang kamu miliki tentu perlu dimanfaatkan dengan maksimal. Kapan waktunya untuk bekerja, berkarya, istirahat, bahkan bersenang-senang juga harus memiliki porsi yang seimbang. Ketika kamu bisa mengatur waktumu dengan baik, maka produktivitasmu juga gak terganggu dan berdampak pada pencapaian-pencapaian penting dalam seturut dengan komitmen membuka lebih banyak peluang bagi seluruh elemen masyarakat untuk berkembang, Telkomsel memberdayakan talenta melalui inisiatif yang konsisten dan solusi digital yang bersifat customer-centric agar dapat BukaSemuaPeluang dengan memaksimalkan potensi masyarakat di segala aspek dalam BukaSemuaPeluang untuk memaksimalkan potensi ini juga tidak hanya diwujudkan melalui lahirnya produk dan layanan dan inovatif, tapi juga memberikan kesempatan kepada talenta-talenta terbaik di dalam negeri untuk mencari dan mengembangkan solusi berbasis teknologi digital demi kemajuan bangsa. Komitmen untuk membuka semua peluang untuk memaksimalkan potensi pun diterapkan di lingkungan perusahaan dengan memberikan kesempatan bagi semua karyawan, tanpa melihat seorang pemimpin bukan hanya tentang menduduki otoritas tertinggi, tapi juga bagaimana kamu mengayomi dan berdampak pada sekelilingmu. Nah, setelah mengetahui berbagai kriteria yang membuatmu berpeluang menjadi seorang pemimpin, kira-kira mana saja yang sudah kamu miliki, nih? WEB Baca Juga 5 Tanda Kamu Belum Bisa Menjadi Pemimpin yang Baik dalam Hubungan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
MenurutGaluh, di masa mendatang dibutuhkan pemimpin yang memiliki visi serta grit atau kegigihan untuk mewujudkan visinya tersebut. Visi adalah deskripsi atau gambaran tentang masa depan lebih baik yang dimiliki oleh setiap leader atau pemimpin untuk kelompoknya. Dengan kata lain, visi merupakan sesuatu yang ingin dicapai dikemudian hari. Kenaikan jabatan menjadi pemimpin di tim kerja akan dilakukan perusahaan secara berkala, tergantung pada kebijakan serta kebutuhan perusahaan. Namun, kemampuanmu menjadi seorang pemimpin, akan dinilai pihak perusahaan sejak kamu mulai bekerja di perusahaan. Untuk itu, membiasakan diri menjadi seorang pemimpin merupakan salah satu langkah tepat yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan diri sebagai calon pemimpin yang layak untuk perusahaan. Selain itu, kamu juga bisa menunjukkan kemampuanmu tersebut dengan berbagai cara lainnya di dalam perusahaan, sehingga pihak manajemen bisa melihat jiwa kepemimpinanmu secara langsung. Seperti yang dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menunjukan potensimu sebagai calon pemimpin di perusahaan. Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik! 1. Memiliki Pendukung Memiliki pendukung Pada umumnya, untuk menjadi seorang pemimpin tentu kamu harus memiliki wibawa di antara rekan kerjamu, sehingga kamu lebih mudah untuk dikenal di antara yang lainnya. Bukan hanya itu saja, kamu juga harus bisa membuat orang-orang di sekitarmu loyal dan mendukung perkembangan karirmu kedepannya. Namun semua ini tentu akan jauh menjadi lebih mudah, jika kamu juga memiliki kinerja terbaik di antara yang lainnya. 2. Memahami kemampuan diri dan bisa memanfaatkannya Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan yang jauh lebih baik, daripada apa yang saat ini sudah dicapainya. Kondisi seperti ini bukan hanya merugikan, namun juga bisa membuat kamu kehilangan banyak kesempatan yang baik di dalam hidupmu. Jika kamu benar-benar serius ingin menjadi pemimpin, maka mulailah melihat kemampuan apa saja yang kamu miliki dan hal-hal apa saja yang menjadi kelemahanmu selama ini. Memaksimalkan kemampuan dirimu dan atasi semua kelemahanmu tersebut, sehingga kamu bisa memanfaatkan seluruh potensimu secara maksimal. Pahami juga bagaimana cara terbaik untuk memberikan kemampuanmu di dalam perusahaan, sehingga kamu bisa melakukan hal terbaik yang kamu mampu. 3. Bisa menjadi pencari solusi Bisa menjadi pencari solusi Pemimpin harus memiliki kemampuan di atas rata-rata karyawan yang lain, terutama dari orang yang dipimpinnya. Berbagai masalah terkait pekerjaan di perusahaan mungkin saja terjadi dan kamu harus aktif menanggapi hal-hal seperti ini. Bukan hanya menjadi pendengar saja, namun sebagai calon pemimpin kamu harus mampu mencari solusinya dengan baik. Kemampuanmu menangani berbagai kondisi sulit seperti ini akan menjadi nilai lebih di mata perusahaan, di mana mereka melihatmu sebagai sosok yang bisa diandalkan untuk mengatasi berbagai tantangan di dalam perusahaan. 4. Memahami perusahaan dengan detail Bukan hanya apa saja yang kamu kerjakan atau siapa saja yang ada di divisi yang kamu tempati, namun kamu memang perlu memahami perusahaan tempatmu bekerja secara mendalam. Hal ini penting, terutama jika kamu memang serius ingin masuk ke dalam level manajemen yang lebih tinggi lagi. Kamu perlu mempelajari dengan baik struktur perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dijalankan, departemen apa saja yang terdapat di dalamnya, dan yang lainnya. Pemahaman seperti ini akan membuat kamu lebih familiar dan siap untuk terjun ke bidang yang lebih luas lagi dari yang kamu kerjakan saat ini. 5. Bisa berpikir secara strategis Bisa berpikir strategis Seorang pemimpin tentu tidak mengerjakan berbagai hal berbau kegiatan operasional di dalam perusahaan. Namun sebaliknya, pemimpin akan terjun lebih dalam dan menangani berbagai langkah strategis di dalam perusahaan. Mencari solusi, menemukan ide terbaik, dan melakukan ekspansi perusahaan merupakan rutinitas seorang pemimpin di dalam perusahaan. Kamu harus terbiasa dengan pola kerja yang seperti ini ketika nanti menjadi seorang pemimpin di dalam perusahaan. 6. Manfaatkan semua momen yang ada Tidak hanya dalam menjalankan tugas formalmu saja, kamu juga bisa memanfaatkan momen lainnya untuk menunjukkan kepemimpinanmu. Hal ini bisa dilakukan dalam banyak kesempatan yang tidak formal di dalam perusahaan, misalnya ketika perusahaan akan mengadakan acara ulang tahun atau bahkan gathering. Jangan sungkan untuk menawarkan bantuanmu, meskipun kamu tidak ditugaskan sejak awal. Berikan hasil kerja terbaikmu dalam setiap momen, sehingga pihak perusahaan bisa melihat kemampuanmu dengan baik. Baca Juga 5 Kriteria ini Wajib Anda Punya bila Ingin Jadi Pemimpin 7. Bersikap profesional Bersikap profesional Sikap profesional tentu menjadi salah satu cara terbaik untuk menunjukkan kepemimpinan yang baik di dalam perusahaan. Biasakan untuk selalu bekerja dengan dedikasi dan disiplin yang tinggi, sebab ini akan menjadi modal yang sangat penting bagi seorang pemimpin. Bukan di masa yang akan datang, namun kebiasaan seperti ini sudah harus kamu tunjukkan sejak sekarang. Miliki Komitmen yang Kuat Jika kamu berniat meniti karir dan menjadi seorang pemimpin di perusahaan, maka pastikan kamu memiliki komitmen yang kuat sejak awal. Berikan semua kemampuan terbaikmu dan biasakan dirimu dengan berbagai hal yang dapat mendukung langkahmu ke arah tersebut. Meski prosesnya tak mudah, tapi dengan bersungguh-sungguh, menjadi seorang pemimpin tentu bukan hanya sekedar impian lagi. Baca Juga Inilah Ciri-ciri Pemimpin Idaman, Anda Termasuk? Karir MembangunKarir CaraSukses LayakJadiPemimpin TipsBekerja Apakah Anda mencari informasi lain? .
  • vccbquk1e2.pages.dev/199
  • vccbquk1e2.pages.dev/230
  • vccbquk1e2.pages.dev/150
  • vccbquk1e2.pages.dev/447
  • vccbquk1e2.pages.dev/256
  • vccbquk1e2.pages.dev/307
  • vccbquk1e2.pages.dev/156
  • vccbquk1e2.pages.dev/384
  • keinginan untuk menjadi seorang pemimpin memiliki peluang individual